Lahir, Bandar Lampung, Sekolah dan nyantri di Pesantren, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sekarang Aktif Berkaligrafi dan menulis Puisi.

Integritas Universal di Tengah Perbedaan Pandangan Keagamaan

Rabu, 8 Januari 2025 07:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pendidikan Keberagaman Pada Pembelajaran Sosiologi
Iklan

Di era modernitas yang ditandai dengan keberagaman pandangan dan keyakinan, membangun integritas universal menjadi tantangan mendesak.

Oleh :  Ahmad Wansa Al-faiz.

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍ ۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ

artinya :
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.”

Di era modernitas yang ditandai dengan keberagaman pandangan dan keyakinan, membangun integritas universal menjadi tantangan sekaligus kebutuhan yang mendesak. Surah Ali 'Imran ayat 64 memberikan panduan berharga dalam menjawab tantangan ini.

Ayat tersebut mengajak kita untuk mencari titik temu di tengah perbedaan, sebuah prinsip yang sangat relevan dalam konteks global saat ini. Melalui seruan untuk berdialog dan fokus pada nilai-nilai bersama, ayat ini menawarkan pendekatan yang dapat diterapkan tidak hanya dalam konteks keagamaan, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan modern yang penuh dengan keragaman.

Dalam dunia yang semakin terhubung namun juga terpolarisasi, prinsip mencari kesamaan tanpa menghilangkan identitas menjadi kunci penting. Ayat ini mengajarkan bahwa integritas tidak berarti penyeragaman, melainkan kemampuan untuk menemukan landasan bersama sambil tetap menghormati keunikan masing-masing. Ini sangat penting dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, atau konflik politik, di mana kerjasama lintas batas ideologi dan keyakinan menjadi krusial.

Lebih jauh, ajaran untuk tidak menjadikan sebagian yang lain sebagai "tuhan-tuhan" selain Allah dapat diinterpretasikan sebagai peringatan terhadap berbagai bentuk penindasan dan ketidakadilan dalam masyarakat modern. Ini mencakup eksploitasi ekonomi, diskriminasi sosial, atau dominasi politik yang sering kali menjadi akar konflik. Dengan demikian, ayat ini mendorong kita untuk membangun sistem sosial dan politik yang lebih adil dan setara, di mana setiap individu dihargai martabatnya.

Dalam menghadapi perbedaan yang tak terelakkan, ayat ini juga mengajarkan pentingnya keteguhan prinsip tanpa mengorbankan sikap terbuka. Di era informasi yang sering kali dipenuhi dengan berita palsu dan polarisasi, kemampuan untuk mempertahankan integritas pribadi sambil tetap terbuka pada dialog menjadi keterampilan yang sangat berharga. Ini mendorong kita untuk mengembangkan pemikiran kritis dan empati, dua kualitas yang sangat dibutuhkan dalam membangun masyarakat yang berintegritas.

Akhirnya, pendekatan damai yang dianjurkan dalam ayat ini menjadi panduan penting dalam menyelesaikan konflik di era modern. Alih-alih menggunakan kekerasan atau paksaan, ayat ini mengajarkan pentingnya dialog dan persuasi. Dalam konteks global yang sering diwarnai ketegangan antar negara atau kelompok, prinsip ini dapat menjadi landasan untuk diplomasi dan resolusi konflik yang konstruktif.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ayat ini, kita dapat membangun integritas universal yang menghargai keberagaman namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan bersama. Ini bukan hanya sebuah cita-cita abstrak, melainkan kebutuhan praktis dalam menghadapi tantangan kompleks era modern. Melalui dialog, saling pengertian, dan komitmen pada keadilan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis, di mana perbedaan menjadi sumber kekuatan, bukan perpecahan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
AW. Al-faiz

Penulis Indonesiana

5 Pengikut

img-content

Gigi

Sabtu, 26 April 2025 07:43 WIB
img-content

Surat

Kamis, 24 April 2025 20:12 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler